Monday 28 January 2013

Rindu

Terdiam mengatupkan mulut kering nan bisu
Mata ini menatap bayang gerak semua
jari ini kembali bersimpul dan menggenggam udara kosong
Konyol aku ini, dari tadi hanya berjalan keluar masuk rumah, 
duduk di teras tanpa arti
Berulang kali buku ini ku buka dan ku tutup tanpa membacanya
Air putih di gelas berukir bunga ini sudah habis aku minum 
aku tidak haus tapi entahlah, 

Gelisah ini kupanggil RINDU

Friday 25 January 2013

Perpustakaan Di Jakarta

Ini dia obat haus bagi pembaca buku yang mendambakan stok yang banyak dan tempat nyaman untuk membaca. Saya sendiri juga baru tahu bebrapa perpustakaan dibawah ini. eeehhhhhhhhhhh lazis nya ya bisa mengobati kehausan akan membaca:

1. Reading Room


Kafe dan perpustakaan di Reading Room memiliki batas yang sangat cair. Anda bisa menikmati pesanan anda sembari membaca buku. Jika anda menyukai bukunya dan ingin memilikinya, anda bisa membeli buku tersebut dengan rentang harga dari 50.000-150.000 rupiah. Tetapi ada bagian khusus dari perpustakaan ini, yang rupanya adalah koleksi pribadi dari Richard Oh. Bagian tersebut terletak di lantai dua, buku-bukunya disimpan di dalam lemari dengan pintu kaca. Buku-buku tersebut tidak dapat dibeli, tetapi bisa dibaca di tempat dengan menitipkan KTP dan maksimal hanya memegang satu buku

Reading Room: Kemang Timur 57a-b, Jakarta
twitter: @ReadingRoomJkt

2. Freedom

Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang dapat mendorong pengunjungnya untuk membaca, dan ini yang dimiliki Perpustakaan Freedom. Suasana ruangnya hangat, didukung pencahayaan campuran yang baik antara cahaya alami dan cahaya buatan. Tempat duduknya sangat memanjakan pembacanya. Penataan bukunya pun sangat jelas, di samping buku-buku yang terdapat di dalamnya adalah buku-buku bermutu.

twitter: @freedominst
alamat: Jl. Proklamasi No. 41 Menteng.

3. Rujak Center

Tertarik dengan studi perkotaan? Datanglah ke Perpustakaan Rujak Center for Urban Studies (RCUS) di Gedung Ranuza lantai 2, Jalan Timor No. 10, Menteng, Jakarta Pusat. Walaupun tidak seberapa besar, perpustakaan ini memiliki koleksi buku tentang kota yang tidak mudah ditemukan di perpustakaan lain. Biaya pendaftaran anggota sejumlah 50.000 rupiah, dan biaya peminjaman buku 3.000 rupiah per buku. Maksimal peminjaman 3 buku, dengan batas waktu 13 hari. Hari buka Senin-Jumat (10.00-16.30) dan Sabtu (10.00-12.30 dengan perjanjian terlebih dahulu). Nomor telepon 021-31906809

4. Daniel S. Lev

Perpustakaan Daniel S. Lev ini tidak terlalu besar, dengan total koleksi sekitar 12.000 buku. Buku-buku tersebut tidak bisa dipinjam, hanya untuk dibaca di tempat. Waktu buka pada hari kerja Senin-Jumat (09.00-18.00). Nomor telepon yang bisa dihubungi 021-83701809.

twitter: @DanlevLibrary
Alamat: Puri Imperium Office Plaza, UG-16 Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6 Jakarta 12980

5. PNRI (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia)

Suasana ruang baca di ruang layanan koleksi buku baru. PNRI menggunakan sistem peminjaman tertutup, sehingga kita tidak dapat merasakan hangatnya berdiri di antara rak buku. Tidak ada serendipity, kita harus tahu persis apa yang kita cari di sini. Tulis buku yang mau kita pinjam, serahkan ke petugas (anda perlu menjadi anggota terlebih dahulu). Anda hanya bisa membaca buku-buku yang ada di ruang baca, tidak ada layanan peminjaman

alamat:Jl. Salemba Raya 28A, Jakarta Pusat

6. Comic Cafe

Comic Cafe terdapat di Jalan Tebet Utara Dalam. Tempat ini menggunakan komik sebagai konsep dari kafenya. Di dalamnya, terdapat perpustakaan yang memiliki koleksi komik. Sayangnya, ketika saya datang, perpustakaan tersebut sedang direnovasi, dan pramusajinya tidak mengetahui kapan akan dibuka kembali.

7. Japan Foundation

Buku-buku yang terdapat di Perpustakaan Japan Foundation umumnya berkaitan dengan Jepang, baik itu dalam bahasa Jepang, Inggris, maupun Indonesia. Terdapat pula koleksi manga dan buku anak. Biaya keanggotaan untuk umum sejumlah 50.000 rupiah per tahun, sementara untuk mahasiswa dan pelajar 20.000 rupiah per tahun. Peminjaman berlaku untuk 2 buku dan 1 majalah/komik/buku anak selama dua minggu, dan dapat diperpanjang sebanyak dua kali.

8. Pusteling (Perpustakaan Elektronik Keliling)

Selain perpustakaan-perpustakaan yang sembunyi, rupanya ada juga perpustakaan-perpustakaan yang mengunjungi pembacanya, yaitu perpustakaan keliling. Salah satunya ada Pusteling yang merupakan program dari Perpustakaan Nasional RI. Terdapat tiga bus Pusteling yang beroperasi setiap harinya. Umumnya, tempat-tempat yang dikunjungi adalah sekolah-sekolah dan panti asuhan. 


Sumber: Viva forum

Monday 21 January 2013

Jatuh Cinta

Kalau orang yang sedang dimabuk cinta pasti bilang, hidup tanpa cinta itu seperti mendung tanpa pelangi. Tapi kalau yang sedang patah hati atau kecewa pasti bilang, apa cinta?

Saya saat ini sedang flat alias dalam keadaan baik(semoga Allah selalu melimpahkan kebaikan, ketentraman dan kedamaian hati kami) , tapi pernah mengalami yang namanya naik turunnya kehidupan saya dan ayah. Saya kenal Nur Efendi sejak akhir 2004 bulan oktober kalau tidak salah, tentunya tidak langsung ada jalinan, kami sering main bareng dengan teman-teman yang lain, sama-sama berkegiaatan di Bengkel Seni di Kampus Universitas Tidar Magelang(saya bangga menyebut kampus ini). Jalinan di mulai tahun 2005 tanpa bilang aku jatuh cinta, tanpa getar-getar hati atau jantung, tanpa gemeteran kalau bertemu, kami hanya nyambung, tanpa ga bisa tidur kalau malam. Kami hanya merasa nyaman satu sama lain. 

Dan ini adalah tahun ke delapan kami bersama-sama dalam bentuk teman, sahabat dan tiga tahun sebagai suami istri. Sebelum menikah kami sering berantem(alias diem-dieman) memecahkan masalah yang kami hadapi biasanya di rumah dan orang tua kami selalu tahu apa yang jadi masalah(tanpa mencampuri). Kami membiasakan ini agar apa yang kami lakukan sepengatahuan orang tua, termasuk saya dan Nur efendi saat memutuskan untuk berhenti menjalani jalinan ini, kami berpamitan ke tiap orang tua dan menjelaskan kenapa(saya suka dengan sikap orang tua saya yang selalu demokratis). Asik ya kalau di lihat, padahal menurut saya ini terlalu berat karena dari awal saya dan Nur efendi berkomitmen apa yang terjallin diantara kita adalah sepengatahuan orang tua. 

Saat memutuskan menikah yang buat saya stress bukan persiapan menikahnya tapi bayangan setelah menikah seperti apa. Malam sebelum akad nikah saya hanya menangis dipangkuan Emak dan Simbok(nenek saya) saya merasa apa yang saya putuskan apakah sudah benar, apakah ini benar jodoh saya, hanya berdoa Ya Allah lancarkan kehidupan kami nanti, damaikan hati kami, dan semoga ini karena Mu, Amin. Saat akad nikah, pesan Bapak saya adalah apapun yang akan kalian hadapi setelah menikah nanti jadikan penguat kalian berdua(saat mendengar ini saya dan nur efendi saling memandang dan hanya kedipan matanya yang membuat saya menunduk dan menangis......)

Setelah menikah pastinya ada konflik, apa?? Dalam satu atap ada dua kepala dan kebiasaan masing-masing yang pasti berbenturan. Kadang saling senyum saat ada yang tidak pas alias mengecewakan, lebih seringnya diem-dieman sampai kami merasa nyaman untuk membahasnya. Pasti kondisinya setiap pasangan berbeda, Alhamdulillah kami dapat belajar bersama, komitmen kami apa yang kami lakukan untuk kami berdua. Sampai saat ini kami masih selalu punya rasa penasaran satu sama lain, kami merasa saling membutuhkan(sungguh tak berlebihan), kami saling merasa untuk membahagiakan, kami saling mengingatkan, terlebih saya sendiri saya merasa beruntung Allah memberikan suami yang luar biasa buat saya, melindungi saya, menjaga dengan baik dan menenangkan saya,  saya suka rasa cemburunya(kalau tidak cemburu saya mungkin malah bingung).


Kami tak merasakan jatuh cinta dengan getar-getar dihati, jantung kami tak berdegup kencang saat akan bertemu, tapi kami saling mengasihi dan menyayangi. kalau tidak berlebihan saya bilang kami saling cinta.


Wednesday 16 January 2013

Manajemen Emosi

Oleh: Muhbib Abdul Wahab
Dalam sebuah peperangan, Ali bin Abi Thalib—Karramallahu wajhah—terlibat duel dengan salah satu jawara kaum musyrik. Ia berhasil menjatuhkan lawannya.

Ketika Ali hendak membunuhnya, sang musuh meludahi Ali dan mengenai wajahnya. Atas hal itu, Ali mengurungkan niatnya dan berlalu meninggalkannya.

Orang musyrik itu pun memandang aneh sikap Ali. “Hendak ke manakah engkau?” ujarnya.

Ali menjawab, “Mulanya, aku berperang karena Allah, namun ketika engkau melakukan apa yang telah engkau lakukan terhadapku (meludahiku), aku khawatir membunuhmu hanya sebagai balas dendam dan pelampiasan kemarahanku. Jadi, aku membebaskanmu karena Allah.”

Orang itu pun berkata, “Semestinya kelakuanku lebih memancing kemarahanmu hingga engkau segera membunuhku. Jika agama yang kalian anut sangat toleran, maka sudah pasti ia adalah agama yang benar.”

Sekelumit kisah tersebut menunjukkan setidaknya empat nilai akhlak mulia. Pertama, menjaga ketulusan niat dan komitmen. Niat suci untuk berjihad karena Allah SWT yang sudah dibulatkan dalam hati yang bersih tidak boleh dinodai oleh niat lain yang dapat menggugurkan kesucian niat awal.

Jika kesucian niat sudah terkontaminasi oleh hal-hal yang tidak mulia, niscaya dapat merusak amal kebaikan dan menjadikannya tidak bermakna, sia-sia di mata Allah SWT. (HR Bukhari dan Muslim).

Kedua, menahan diri untuk tidak terprovokasi dan melakukan balas dendam merupakan akhlak yang sangat terpuji, terutama dalam suasana permusuhan dan peperangan. Manusia seringkali tidak bisa mengendalikan diri (emosi) jika dimusuhi.

Dalam hal ini, Ali justru tidak sudi membunuh musuh yang terang-terangan telah meludahinya, meskipun beliau dapat melakukannya terhadap musuh yang sudah tidak berdaya.

“Orang yang kuat bukanlah karena kehebatan kekuatannya, akan tetapi orang yang kuat itu adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya di saat marah.” (Muttafaq 'alaih).

Ketiga, mengelola kemarahan dengan tidak mendendam merupakan energi positif untuk memberi ruang bagi munculnya sikap arif dan mau memaafkan orang lain. Memberi maaf jauh lebih baik daripada melampiaskan balas dendam.

Alquran mengajarkan kepada kita untuk membela diri jika diperlakukan secara zalim. Namun, memberi maaf lalu berdamai itu pasti lebih indah dan damai. (QS as-Syura [42]: 39-40).

Keempat, sikap lapang dada dan besar hati untuk hidup damai merupakan kata kunci toleransi dan kerukunan hidup. Kemarahan pada dasarnya wajar (manusiawi), tetapi membiarkan kemarahan tanpa kendali adalah awal dari sikap dan perilaku disharmoni.

Karena itu, ketika ada seorang sahabat menemuni Nabi dan meminta nasihat kepadanya, beliau menyatakan, “Jangan marah! (beliau mengulanginya sampai tiga kali).” (HR Muslim).

Manajemen emosi dan kemarahan dapat diterapi dengan berwudhu, karena marah itu ibarat bara api yang bergejolak dan hanya dapat padam jika disiram dengan air.

Manajemen emosi bisa berfungsi lebih efektif dan optimal jika dibarengi dengan zikrullah (mengingat Allah), beristighfar kepada-Nya, mengingat kematian, berbaik sangka, berpikir positif, dan bersabar. Wallahu a'lam.


 vivi:
Pembelajaran buat saya, setiap orang pernah melakukan kesalahan dan saya pun pernah melakukannya, tapi saya berusaha untuk memperbaikinya, semoga Allah selalu melindungi saya, amin

Tuesday 15 January 2013

"HIDUP" buya hamka

Kalau hidup sekedar hidup, babi dihutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekarja, kera juga bekerja.

Pelayanan ASKES

Askes saya miliki setelah bekerja di jakarta, di kampung dulu gimana?  Ya tidak punyalah lawong bapak emak saya tani, bukan pegawai negeri dan BUMN dan saya bekerja di sebuah bank swasta. Sampai detik ini belum pernah menggunakan layanan ASKES, kenapa?  karena mendengar berbagai cerita yang pernah mengalaminya, entah prosedur rumit atau pelayan yang tidak baik.

Saat kelahiran Mila dan saya sakit, saya memutuskan untuk tidak menggunakan Askes(bukan anti Askes sebenarnya, saya kurang informasi ) saat melahirkan mila dengan prosedur sesar dan saya kena salmonella thypomia di rawat di Rumah Sakit Bersalin Amanda di JL. tentara pelajar Magelang (siapa yng mau lahiran di sana?? di jamin pelayanan memuaskan) . Tapi pandangan saya terhadap Askes berubah setelah teman kantor melahirkan dengan memanfaatkan Askes. (semoga saya ga kena sindrom anti Askes ya... karena saya setiap bulannya membayar premi yang dipotong dari gaji.. kalau saya buat asuransi kesehatan lain apa ga konyol tuch???). 

Mareta, teman kantor saya melahirkan di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Domisili kawan saya ini di Bekasi. Saat melahirkan anak pertama, dia memilih sebuah rumah sakit swasta ternama di Bekasi(saya sudah meraskan rumah sakit ini juga)  dengan prosedur sesar. Kelahiran putra keduanya di HarKit ini menurutnya coba-coba menggunakan Askes. Prosedurnya meminta rujukan dari puskesmas terdekat-rujukan RSUD bekasi dan dibawa ke HarKit. Kawan saya yang sudah kembali langsing pada dua bulan setelah melahirkan ini memilih kamar VIP, mendapatkan pelayan yang baik seperti pelayanan kelahiran pertama di Rumah Sakit Swasta, (agak ga percaya sih waktu dengar, masak sih??) baby room in juga, dan menutup cerita dengan dicoba kalau kamu ga percaya(ada niat juga untuk mencoba). Kapan kartu Askes dikeluarkan?? ya saat pembayaran  dengan menunjukan kartu Askes, Berapa yang mareta terima dari askes? 8 jutaan itu sudah askes ibu dan bayi dan mareta tinggal membayar selisih dari seluruh biaya. Memang yang ditanggung Askes tidak ada separuh dari seluruh biaya yang harus dibayar. Tapi kalau pelayanan yang diterima sama dengan yang di swasta apa tidak lumayan?? buat saya angka 8 jutaan cukup besar (mungkin ada yang memandang ini kecil) ditambah pelayan yang memuaskan siapa yang tidak mau?????

Benar saya hanya kurang informasi tentang Askes, pagi ini saya memutuskan untuk telepon call center Askes 500-400 menanyakan hal tersebut, dan penjelasan CS nya menurut aku wajib dibuktikan, kenapa? karena info yang saya terima sesuai dengan apa yang mareta alami. So..... siapa yang mau berubah pandangan mengenai Askes?? Memang tak kenal tak sayang (sangat kenal belum tentu sayang)

ini dia jaringan pelayanan ASKES jakarta, bekasi, bogor, ada rumah sakit swasta yang keren , optik, apotik dan Rumah sakit pemerintah juga, monggo di  klik



INI TENTUNYA SUDAH TAK UPDATE LAGI, KARENA PEMERINTAH MEMBERLAKUKAN BPJS, SAYA ULAS KETENTUAN BAGI TEMAN-TEMAN . ini dia ulasannya BPJS

Monday 14 January 2013

Miza Karmila Nur

Mila
Ya ini adalah obat segala kecapekan saya, pegal badan, sakit pikiran, lara hati semua hilang bila sudah bersama MIZA KARMILA NUR

Siapa yang merasakan seperti saya?? unjuk tangan. Saya yakin berjuta-juta ibu pasti setuju dengan saya. tak ada obat yang luar biasa manjurnya selain anak. Suaranya, tingkahnya, senyumnya, suara tangisnya, jeritannya dan pelukannya. Tak tertandingi oleh apapun dan siapapun.

Waktu awal menikah dulu, dikasih wejangan sama mbah Soedirjo Prawirodirejo (mbah kakungku), bahwa menikah bukan hanya ibadah tapi akan membahagiakan siapa saja yang menjalaninya dengan sabar, ikhlas dan mendasarkan pada ibadah kepadaNya. Bila nanti sudah ada momongan akan bertambah syukur kalian terhadap titipanNya yang akan membuat kalian semakin erat. Dulu awalnya ga mudeng apa yang dimaksud, tapi setelah menjalani pernikahan ini dan ada momongan sangat terasa  maksud mbah kakung. 

Saat ini mila sudah 2 tahun 4 bulan, maunya sekolah (tapi sayang di dekat rumah hanya boleh nitip karena umurnya masih kecil, 2 kali seminggu, lumayan buat sosialisasi), sudah bisa menjelaskan apa kemauannya, omongan kayak orang dewasa, kalau nangis ga bersuara hanya air mata menetes(saya banget), sudah gowes sepeda, sudah lepas diapers(sebelum 2 tahun), dan yang lebih mengesankan sudah bisa komplain bila apa yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan, berhitung adalah kesukaannya, solawat nabi alhamdulillah hapal, mau ikut solat meski buat ketawa, mau baca alquran dengan bahasa yang saya juga tak mengerti, dan wudhu yang meminum air. 

Minggu kemarin ayah masih sibuk dengan pekerjaannya yang membuat waktu dengan Mila berkurang, Mila sendiri sedang tidak enak badan jadinya mau perhatian lebih, satu hari ayah janji untuk tidak pulang malam dan menggendongnya (hati saya lega, ada yang gantiin gendongan ini) ternyata sampai rumah ayah langsung tidur(capek sangat karena rekan ayah pindah tugas jadi semua di handle sendiri), Malam berikutnya Ayah janji untuk bawa oleh-oleh, dan hasilnya ayah pulang tak bawa apapun. Pagi hari ayah berangkat kerja ayah bilang ke Mila " nanti ayah pulang cepat ya" , dengan muka tanpa ekspresi mila menjawab " ayah bohong melulu" . Saya dan ayah hanya tersenyum. Mila cenderung akan manja saat sakit, maunya digendong terus. Hasilnya badan saya agak reyot karena berat Mila yang sudah 15 kg lebih. Tapi alhamdulillah masih mau makan dan minum obat dengan mudah (obat menggendongnya adalah ciuman yang berkali-kali mila daratkan di pipi saya). 


Saat Mila tak enak badan biasanya tanteku dan anak-anaknya biasanya datang kerumah untuk menemani Mila, biasanya Mila mau turun gendongan karena ada yang diajak main. Sejak tante masuk rumah emang bawaane pegang HP(emak-emak dulu pegangannya apa ya?? he he he he , Mungkin Mila merasa dicuekin "mama ngapain sih?" tanya mila(mila panggil tanteku mama) "mama sms dulu ya dek" jawab tanteku singkat. Mila menanggapi dengan kesel " mama pulang aja deh ". Semua tertawa, dan tante pun berhenti pegang HP dan main dengan Mila.


Mila pernah tanya "bu, mana adek bayi mila" setelah pulang menjenguk kawan ayah lahiran  di RUMAH SAKIT. Saya menjawab " nanti ya mila, pasti Allah kasih mila adek bayi" . Ayah menambahkan "nanti kita beli Mila" langsung dengan penuh rengekan mila mengajak untuk beli adek bayi. Ayah what are you doing??? kesel rasanya, Ayah hanya bilang " salah ya bu"  sambil senyum-senyum. Pertanyaan kritis seperti ini pasti membuat kita berpikir keras untuk menjawab. Sama halnya saat Mila melihat foto pernikahan kami, " ayah, Mila mana?" tanya mila sambil membolak-balikkan halaman album foto pernikahan, Ayah jawab" adek belum ada" Jawaban ini membuat mila semakin ngeyel "Mila mana?" sampai menangis dan berhenti di pelukan saya, saya hanya menjelaskan Mila ada setelah ibu dan ayah menikah dan mengalihkan perhatianya ke album foto saat dia bayi, Siapa yang pernah mengalami hal seperti ini???? 


Saat solat adalah saat penuh konsentrasi kalau mila ikut berjamaah, kenapa??? karena mila bisa bernyanyi ditengah-tengah solat, bisa di rokaat ke dua atau rokaat terakhir hal ini berdasarkan kepada perhatian mila yang sudah pecah alias mulai bosen. Saat solat magrib seperti biasa jamaah dengan ayah dan mila, rokaat pertama berjalan mulus , dirokaat kedua setelah ada selesai baca al-fatikhah, dengan nada gembira terdengar nyanyian Mila "satu satu aku sayang ibu, dua dua juga sayang ayah" saya dan ayah tak kuasa menahan senyum dan kami tertawa sambil cubitin pipi mila. Dari kejadian ini kami berusaha untuk lebih kusyuk menjalankan solat berjamaah. Mila I LOVE U so MUCH. Selesai solat seperti biasa saya dan ayah sibuk berdoa masing-masing, dan mila pun berdoa "Allah, ibu" dan ini diulang berkali-kali sampai saya menangis dan kami bertiga berpelukan. terimakasih Ya Allah, Kau beriakukesempatanluarbiasa





    



Wednesday 9 January 2013

Jakarta Kembali Hujan

Jakarta hujan dipagi hari.....................


Sudah terbiasa dengan macet jakarta tapi kalau ketambahan hujan macetnya jadi luar biasa, hasilnya.. bagi pengguna moda transportasi umum memilih OJEK sebagai alternatif cepat menuju kantor. Dan ini yang terjadi pada saya pagi ini, Ayah ada urusan yang harus pagi ini diselesaikan yang membat kami tak bisa ngantor bareng, Saya memutuskan untuk ber-commuterline dari Stasiun Bekasi. Sesampai di Stasiun Gondangdia langsung meluncur ke jalan untuk berburu Ojek, saya kurang beruntung Ojek sepi banyak bajaj, sayangnya lagi bajaj tak melewati depan kantor saya, keputusan dibuat...... saya jalan kaki saja sampai kantor(sdh lama tidak jalan kaki, anggap ini olahraga)

Semangat membara, tapi begitu sampai depan kedubes AS saya bingung melanjutkan langkah kaki, trotoarnya dipakai oleh dubes AS untuk tempat  antrian pembuatan dokumen di kantornya. Kemana kaki saya berjalan??? Ya suka tidak suka Mau tidak mau saya harus jalan di badan jalan, maaf sebelumnya, kalau misal ada kecelakaan pejalan kaki di sana, siapa yang salah??? milik siapa trotoar ini??? Haruskan pejalan kaki melewati badan jalan??? silahkan kembali ke pribadi masing-masing memandang masalah ini, buat saya ini masalah. 



Enaknya jalan di pagi hari di jakarta adalah sepinya trotoar, kalau misal kebanyakan penghuni jakarta membiasakan jalan kaki alangkah lebih asik ya?? menebar senyum sapa keramahan dipagi hari dengan berjuta mata dan keindahan senyuman. Dulu waktu di Magelang saya masih ingat, jaman SMP sering jalan dari sekolah sampai rumah, dan itu sangat jauh 4 KM, bukan karena tidak ada angkot atau uang transpot habis, tapi kebersamaan dan canda tawa kami(saya dan teman-teman SMP) yang menyemarakan perjalanan yang jauh itu. Banyak senyum keceriaan, tawa berterbangan dan mata berbinar bahagia meski sebenarnya bukan teman satu kelas. merindukan masa ini. bighugformyfriends.


Perjalanan pagi ini indah buat saya, meski hujan rintik mantel coklat pemberian ayah menghangatkan dingin udara, becek membuat jari kaki mencengkeram kuat, senyum menebar di sepanjang jalan mengagumi keindahan kepingan surga yang Allah ciptakan.
 

Tuesday 8 January 2013

Hujan untuk kawan

Hujan kembali mengguyur jakarta siang ini
deru knalpot mengisi telinga, mata hanya tertuju pada tetesan air di kaca
ingin berbincang rasanya, tapi dingin mengatupkan mulut ini
bisik dalam hati, biarlah berlalu seolah aku tak tahu
Tapi apa gunanya aku bila tak mengutarakan hal baik kepadanya??

Kawan.... ingin rasanya aku berbincang tapi aku takut kau perih
telinga ingin rasanya tak mendengar cerita,
berharap mata tak menatap sesaat itu
ingin lari dari cerita dan tatapan sesaat, tapi tak kuasa bagi aku untuk melakukan
kawan.... tidakkah kau tahu risau yang aku rasa karena mu???
tidakkah kau tak mendengar burung berkicau???

buatku,,,,,
hujan dalam minggu ini penuh dengan petir meski mata tak melihat kilatnya dan telinga tak mendengar ledakannya
Jalan yang basah menguap membuat merasakan panas yang seharusnya hanya sentuhan hangat
ramai jalan tak mewakili lalu lalang pikirku untuk meyampaikan maksudku
ingin segera malam yang larut dan sepi....

Ketika mata tak hanya melihat, telinga tak hanya mendengar
ketika hati tak hanya merasakan dan ketika mulut tak mampu bicara
dan ketika tangan tak mampu merangkul meski dekat dan bertatap


Monday 7 January 2013

resolusi 2013

Resolusi saya bercock tanam dan sayur organik dan organik......  mari menuju vegetarian>>>>>smga<<<<<


Saya anak Tani, ya bapak emak saya seorang tani di pelosok kampung magelang nan hijau sana dan mungkin sudah merasuk kejiwa saya juga untuk bertani. HAAAAAAAHHH di bekasi???? kan sempit??? iya lah pake pot di buatin rak jadi luas muat banyak. Semoga berhasil, tggu pos selanjutnya ya.. sekarang sedang pembibitan, tunggu ya..........................


Kawan... apa resolusimu??????????? ayo berbagi.................