Monday 14 January 2013

Miza Karmila Nur

Mila
Ya ini adalah obat segala kecapekan saya, pegal badan, sakit pikiran, lara hati semua hilang bila sudah bersama MIZA KARMILA NUR

Siapa yang merasakan seperti saya?? unjuk tangan. Saya yakin berjuta-juta ibu pasti setuju dengan saya. tak ada obat yang luar biasa manjurnya selain anak. Suaranya, tingkahnya, senyumnya, suara tangisnya, jeritannya dan pelukannya. Tak tertandingi oleh apapun dan siapapun.

Waktu awal menikah dulu, dikasih wejangan sama mbah Soedirjo Prawirodirejo (mbah kakungku), bahwa menikah bukan hanya ibadah tapi akan membahagiakan siapa saja yang menjalaninya dengan sabar, ikhlas dan mendasarkan pada ibadah kepadaNya. Bila nanti sudah ada momongan akan bertambah syukur kalian terhadap titipanNya yang akan membuat kalian semakin erat. Dulu awalnya ga mudeng apa yang dimaksud, tapi setelah menjalani pernikahan ini dan ada momongan sangat terasa  maksud mbah kakung. 

Saat ini mila sudah 2 tahun 4 bulan, maunya sekolah (tapi sayang di dekat rumah hanya boleh nitip karena umurnya masih kecil, 2 kali seminggu, lumayan buat sosialisasi), sudah bisa menjelaskan apa kemauannya, omongan kayak orang dewasa, kalau nangis ga bersuara hanya air mata menetes(saya banget), sudah gowes sepeda, sudah lepas diapers(sebelum 2 tahun), dan yang lebih mengesankan sudah bisa komplain bila apa yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan, berhitung adalah kesukaannya, solawat nabi alhamdulillah hapal, mau ikut solat meski buat ketawa, mau baca alquran dengan bahasa yang saya juga tak mengerti, dan wudhu yang meminum air. 

Minggu kemarin ayah masih sibuk dengan pekerjaannya yang membuat waktu dengan Mila berkurang, Mila sendiri sedang tidak enak badan jadinya mau perhatian lebih, satu hari ayah janji untuk tidak pulang malam dan menggendongnya (hati saya lega, ada yang gantiin gendongan ini) ternyata sampai rumah ayah langsung tidur(capek sangat karena rekan ayah pindah tugas jadi semua di handle sendiri), Malam berikutnya Ayah janji untuk bawa oleh-oleh, dan hasilnya ayah pulang tak bawa apapun. Pagi hari ayah berangkat kerja ayah bilang ke Mila " nanti ayah pulang cepat ya" , dengan muka tanpa ekspresi mila menjawab " ayah bohong melulu" . Saya dan ayah hanya tersenyum. Mila cenderung akan manja saat sakit, maunya digendong terus. Hasilnya badan saya agak reyot karena berat Mila yang sudah 15 kg lebih. Tapi alhamdulillah masih mau makan dan minum obat dengan mudah (obat menggendongnya adalah ciuman yang berkali-kali mila daratkan di pipi saya). 


Saat Mila tak enak badan biasanya tanteku dan anak-anaknya biasanya datang kerumah untuk menemani Mila, biasanya Mila mau turun gendongan karena ada yang diajak main. Sejak tante masuk rumah emang bawaane pegang HP(emak-emak dulu pegangannya apa ya?? he he he he , Mungkin Mila merasa dicuekin "mama ngapain sih?" tanya mila(mila panggil tanteku mama) "mama sms dulu ya dek" jawab tanteku singkat. Mila menanggapi dengan kesel " mama pulang aja deh ". Semua tertawa, dan tante pun berhenti pegang HP dan main dengan Mila.


Mila pernah tanya "bu, mana adek bayi mila" setelah pulang menjenguk kawan ayah lahiran  di RUMAH SAKIT. Saya menjawab " nanti ya mila, pasti Allah kasih mila adek bayi" . Ayah menambahkan "nanti kita beli Mila" langsung dengan penuh rengekan mila mengajak untuk beli adek bayi. Ayah what are you doing??? kesel rasanya, Ayah hanya bilang " salah ya bu"  sambil senyum-senyum. Pertanyaan kritis seperti ini pasti membuat kita berpikir keras untuk menjawab. Sama halnya saat Mila melihat foto pernikahan kami, " ayah, Mila mana?" tanya mila sambil membolak-balikkan halaman album foto pernikahan, Ayah jawab" adek belum ada" Jawaban ini membuat mila semakin ngeyel "Mila mana?" sampai menangis dan berhenti di pelukan saya, saya hanya menjelaskan Mila ada setelah ibu dan ayah menikah dan mengalihkan perhatianya ke album foto saat dia bayi, Siapa yang pernah mengalami hal seperti ini???? 


Saat solat adalah saat penuh konsentrasi kalau mila ikut berjamaah, kenapa??? karena mila bisa bernyanyi ditengah-tengah solat, bisa di rokaat ke dua atau rokaat terakhir hal ini berdasarkan kepada perhatian mila yang sudah pecah alias mulai bosen. Saat solat magrib seperti biasa jamaah dengan ayah dan mila, rokaat pertama berjalan mulus , dirokaat kedua setelah ada selesai baca al-fatikhah, dengan nada gembira terdengar nyanyian Mila "satu satu aku sayang ibu, dua dua juga sayang ayah" saya dan ayah tak kuasa menahan senyum dan kami tertawa sambil cubitin pipi mila. Dari kejadian ini kami berusaha untuk lebih kusyuk menjalankan solat berjamaah. Mila I LOVE U so MUCH. Selesai solat seperti biasa saya dan ayah sibuk berdoa masing-masing, dan mila pun berdoa "Allah, ibu" dan ini diulang berkali-kali sampai saya menangis dan kami bertiga berpelukan. terimakasih Ya Allah, Kau beriakukesempatanluarbiasa





    



Categories:

0 comments:

Post a Comment