Agak bingung memulai cerita dari mana, hanya saja saya bersyukur Allah tempatkan saya jauh jaraknya, mungkin saya tidak akan seperti saat ini ( ya meski hanya sebuah gubuk yang masih dalam cicilan dan itu bagi saya luar biasa). Mungkin saya akan tinggal serumah dengan mertua/ mungkin ibu saya sendiri. Pernah ngobrol dengan sahabat saya Yossi, bahwa semua menjadikan kita untuk berproses, kita sudah satu langkah di depan dan membayar mahal apa yang menjadikan kita sekarang ini. Mahal ini bukan uang, tapi waktu, pikiran dan tenaga.
Entah apa yang orang pikirkan tentang saya, hanya rumah prioritas setelah menikah, diawali dengan kontrakan yang saya anggap rumah sendiri(he he he anggap saja, beli ga kuat). Benarlah semua itu proses, mungkin saat ini saya belum dapat hasil dari proses itu tapi insyaallah nanti..
Semua tidak selalu dan selamanya pada tempatnya, itulah yang saya pegang, saat ini apa yang saya punya tak lebih dan tak bukan ada masanya. Ya makanan saja ada kadaluarsa bagaimana dengan hidup kita??? Allah tak ungkapkan kekadaluarsaan hidup ini. Tapi sebenarnya kita sendiri yang menentukan kapan waktu kadaluarsa itu tiba.
Saya mengingat bahwa saya hanya butuh orang orang yang mambangun saya, keluarga saya, cinta kecil saya untuk mila dan cinta besar saya yang memberikan oksigen gratis buat saya. Saudara saya di sini, Yossi dan Indra.
Tuesday, 20 March 2012
Berproseskah saya?
Posted on 09:03 by Vivi_ratnawati
| No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment