Melepas IUD

Setelah berkali-kali gagal melepas IUD karena hati bimbang dan lain hal,  akhirnya kemarin hari sabtu niat ini terlaksana. Cemas, sudah terasa nyeri meski baru masuk rumah sakit, Saya memang tergolong berlebihan , belum diapa-apain sudah ketakutan. Terbayang rasa saat dulu dipasang, iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhhhhhh ngilu banget.

Datang ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Barat(rekam medis saya panjang di sini, jadi tak perlu pindah rumah sakit) langsung ke pendaftaran menanyakan antrian dokter-dokter kandungan, kenapa demikian? karena bila weekend Mitra Keluarga Barat penuh. Akhirnya memutuskan dengan DR. Lydia Liliana, SPOG dengan Jadwal yang lumayan padat beliau tetap ramah dan membuat kita nyaman. Beliau adik tingkat DR. Eddy Gunawan SPOG (tempat saya melahirkan Mila) sewaktu kuliah di Semarang. Akhirnya obrolan kami tentang DR Eddy dan cerita melahirkan Mila mengusir rasa takut dan cemas.   

Setelah konsul kalau mau lepas IUD, saya ditanya sedang datang bulan tidak, saya sedang tidak datang bulan. DR Lidya menyarankan untuk bulan depan saja saat saya menstruasi karena jalan lahir sedang longgar, tapi saya tetap memutuskan  untuk melakukan saat ini juga. Setelah di USG dan pindah ke pembaringan yang luar biasa itu, leher angsa dipasang dan .............. "ini, mau dibawa pulang tidak?" kata DR lidya sambil memperlihatkan IUD diujung tangannya. oooohhhhhhh tidak terasa sakit, saya tidak merasakan apa-apa. DR lidya menyarankan saya untuk santai dan tidak tegang saja. IUD nya sangat bersih, kata DR Lidya ini tergantung si pemakainya, kebanyakan perempuan milih elus-elus pipi dan melupakan organ intim. Pelajaran lagi.

Setelah selesai, DR Lidya menayaan apakah saya akan menunda kehamilan atau tidak, saya diberikan kalender kehamilan cina tentang kemungkinan memilih jenis kelamin sesuai usia saya. Bagi saya Laki-laki atau perempuan sama. Saya di berikan resep  strip Diane, tapi saya tidak mengambil resep ini di bagian Farmasi. Biarlah berjalan sebagaimana mestinya saja. Saya hanya ingin mengalir.

Setelah obrolan kami berakhir, saya berpamitan dan menuju kasir. Memang sudah jadi rahasia umum antrian poli spesialis Mitra Keluarga Barat memang juara, tapi tetap kesini terus kalau berobat, kenapa? pelayanan memuaskan(sudah rawat inap 2 kali di sini), lengkap, cepat tanggap, ramah dan nyaman. Besaran biaya melepas IUD mungkin tidak sama antara rumah sakit yang satu dengan lainnya. Tapi saya rasa range harganya tidak terpaut jauh, item yang harus dibayar Jasa Dokter Rp. 150.000,- dan biaya pengambilannya IUD nya Rp. 270.000,- dan Pouches Flat L (kotak kecil untuk menyimpan IUD bekas) Rp. 15.000, keseluruhan biaya yang dikeluarkan Rp. 452.500,- , hampir sama dengan biaya pemasangan dulu.

Categories: cerita