Thursday 23 January 2014

EMPAT HATI, aku SATU HATI untuk mu


Sudah lama saya mencari cincin dengan bentuk yang ga normal(seperti saya banyak ga normalnya, he he he). kadang tak perlu emas atau berlian, bagi saya keunikan yang saya cari alias tidak pasaran. Sewaktu saya ke labuan bajo tanpa sengaja menemukan gelang batu tiger eyes, nyari dibekasi dan jakarta ga nemu. eeehhhhh jauh amat nemu tuh batu. termasuk mencari cincin dengan bentuk special, saya buka twitter @Empat Hati. Ada yang ga tau EMPAT HATI ??? kisanak harus mengencangkan ikat pinggang dan merem sejenak untuk menikmati keindahan karya WIDI MULIA SUNARYA AND TEAM. merem para ibu-ibu...... lupakan gerimis diluar sana lupakan sejenak panasnya jakarta dan nikmati keindahannya......


tertarik saya dengan cincin berbentuk daun, lucu, tak biasa, unik dan saya suka. Mulailah ber email ria dengan team CS EMPAT HATI(cs_empathati@yahoo.co.id ) Ready ternyata dan ayo bereskan agar segera hadir kehadapan saya. Pembayaran saya lakukan pagi tadi(23/01/2014) saya konfirmasi pembayaran dan siang hari Mas Adi(kurir empat hati) sudah sampai dikantor saya. Alamak senangnya............ saya langsung review. KEINDAHAN, KERAMAHAN PELAYANAN, KEPUASAN SANGAT TERBAYAR.

maaf kisanak, jari saya kekar-kekar

tempat cincin dr empat hati

satu paket lengkap, dengan kuitansi pembelian

cincin cantik, sayang tangan saya biasa angkat 5 KG 

Bagaimana bila cincinnya tidak ready? mari dibahas...(ini hasil pembicaraan dengan cs empat hati)
kita email model mana yang kita inginkan, proses pembuatan sekitar 3 minggu, prosedurnya kita harus mentransfer 50 %, dan sisanya setelah barang jadi. Barang akan diantar oleh kurir setelah kita mengkonfirmasi pelunasan pembayaran.

Wednesday 22 January 2014

Bakso Ayah Bunda(KPPN Jakarta I)

Musim hujan datang, udara dingin merasuk sampai ke tulang, perut terasa memanggil untuk terus diisi, lapar terus rasanya. Minggu ini mengharuskan kami mengunjungi KPPN Jakarta I yang ada di juanda, maklum bagian perintis pergi dikala gerimis. Antri cukup lama di loket direndam udara ruangan yang dingin membuat kami(saya dan yossi) berpikir untuk mengisi perut kami dengan Bakso langganan yang luar biasa nikmatnya. 


Warung bakso ini terletak di gang samping KPPN, antara kantor KPPn dan Bank Mandiri, masuk sekitar 50 meter itu tak kan terasa bila sudah menikmati bakso yang nikmat dan segarnya es kepala muda. Dulu warung bakso ini berada di depan kantor KPPn pintu pagar keluar, karena perbaikan tata ruang maka warung ini bergeser. tapi ini tidak mengurangi niatan kami untuk terus mengunjungi. 





Menu yang saya pesan Mi ayam Bakso, ukurannya jumbo (tapi saya habiskan sampai bersih) aroma bawang goreng dan daun bawang menggugah selera. Rasanya gurih manis(mie ayam jawa) potongan ayam yang masih juice dan berbumbu, ditambah bakso makin membuat lidah terasa nikmat dan mi nya lembut. nilai 4.5 dari 5. Meski ini menu baru tapi saya akui rasanya nikmat rek.



Maaf foto bakso ini sudah tersambeli oleh Yossi, lihat kuahnya menandakan Yossi dari sumatera cabai semua. Sudah tidak diragukan lagi menu bakso ini legendaris, hampir semua orang yang pernah mampir kesini sudah pasti akan kembali merindukan kehangatan, gurih, lembutnya bakso, bakso urat yang tetap bisa dikunyah dengan baik, kuah gurih berbumbu, dan tetelan yang maknyus. 



kalau datang langsung lihat panci itu, leleh deh liur..


daftar menu, yang favorit, bakso dan es kelapa, wajib dicoba

Monday 13 January 2014

saya memulai hidup baru tanpa facebook, bagaimana dengan anda?

Bagaimana rasanya?  saya baik-baik saja tanpa ada rasa kehilangan. Aneh memang.....
Sebelum saya mengambil keputusan ini saya membaca sebuah artikel tentang seseorang yang meninggalkan facebook dan dia tidak merasakan ada yang aneh. Lantas ini yang membuat saya juga ingin menutup facebook. 

Masih ingat betul dalam diri saya ingin memberikan komentar, mem-posting foto dan status saya merasa dihinggapi rasa ego yang teramat tinggi. Kadang disarai atau muncul rasa tidak suka atas prestasi orang lain, atau rasa frustasi akan suatu hal hingga saya ikut membenci seseorang. Tapi saya hanya bisa seperti itu saja tanpa ada pemecahan di dalam diri saya sendiri. 
Dorongan lainnya lebih terasa dekat di hati, ini seperti memberikan saya pekerjaan lain untuk bahagia. saya tidak merasakan kecemburuan atau saya tidak meminta orang lain untuk setuju dengan apa yang saya post di facebook. Saya post status dalam hati kecil saya berbisik mengharap orang lain mengomentari atau menyukai dengan memberikan jempolnya. Bukan itu yang saya mau nyatanya, saya ingin keberadaan saya benar-benar nyata. 
Mengapa ini bisa terjadi jika bukan karena adalah melawan kodrat kita untuk mengembangbiakkan rasa iri dan ketidakpuasan dalam ranah maya yang bertabur rekan-ego, di mana kita mengharapkan orang lain untuk memuja dengan pujian dan empati palsu? Jangan menyangkalnya. Seberapa sering Anda memposting sesuatu yang lucu, namun kemudian rasa puas Anda terhapus ketika tidak ada seorang pun yang memberikan “Like”? Dalam hal ini, kita tidak hanya sekedar sedang dimata-matai, namun juga ditentramkan.

kehilangan facebook sama halnya saat hp BB saya mati untuk selamanya, saya tak merasa ada yang hilang. Semua biasa saja, Blog ini salah satu dunia maya yang saya punya dan twitter yang jarang saya buka. Saya tak merasa kehilangan teman, yang saya sesali hanya saya lupa mengunduh foto Mila"anak saya" , hanya itu saja. teman saya bukan di facebook tapi di dunia nyata. selamat tinggal facebook, ini minggu kedua, setelah saya meninggalkan facebook dan alhamdulillah.... jauhkan saya dari kesia-siaan.....amin. 

Sop Buntut NY. HENNY Kelapa Gading

ini sudah lama sebenarnya, tapi apa mau dikata dan dikata mau apa baru di posting sekarang. Saya dan ayah datang ke Sop Buntut NY. Henny yang ada di kelapa Gading, Kami pesan dua sop buntut(menunya banyak ada iga bakar juga pokoknya yang berkaitan dengan buntut dan iga deh), gurameh goreng kering dan cah kangkung. Minumanya seperti biasa orang jawa teh manis. 


biasa aja bang
sopnya hadir dengan porsi agak besar, ada 3 buntut mendarat di mangkok saya dan ukurannya jumbo, entah sapi siapa yang buntutnya gede gini. sayurnya masih kriuk alias ga pingsan. seger banget untuk udara dingin plus musim ujan gini. kuahnya kental berbumbutapi tidak berlemak. sayangnya guramehnya ga sempat ke foto, sudah jadi kebiasaan makan yang hadir di meja paling belakangan ga kefoto karena sudah kelewat makan. Ini pertama kali saya makan gurameh setelah begitu lama saya pensiun dari makan ikan, enak tidak amis, berbumbu, dan sambelnya JOSS

kalau cah kangkungnya biasa aja, yang menarik hanya warnanya yang hijau menggoda. saya pernah menemukan cah kangkung enak di Mas Mono Ayam bakar depan stasiun Bekasi. 
Sayur kangkung, sedap

Es Italia Ragusa

Sudah jadi rahasia umum kalau saya menempuh dengan  jalan kaki dari dan ke juanda -merdeka barat. Sampai-sampai waktu acara kantor ada tebak karyawan, siapa yang sering jalan kaki dari stasiun ke kantor, jawaban semua karyawan betul, itu aku......... Rute yang saya tempuh biasanaya lewat samping BRI veteran, wwuuuuuiiiihhh jangan ditanya kalau pagi makan beredar di situ kalau tak kuat batin runtuhlah kelangsingan saya, atau lewat bawah rel samping istiqal. ada ya orang yang hoby jalan kayak gini? Hujan datang mengiringi setiap pulang kantor, tak menghentikan saya untuk jalan kaki. 


Ragusa, tentu sudah tak asing lagi bagi penggemar es krim di jakarta, dengan rasa yang klasik dan alami membuat penggemar eskrim ini tak meninggalkannya yang paling saya suka split banana atau es krim yang seperti spageti lumeeeerrrr dimulut. Banyak banget variasinya , memang kalau bagi anak sekarang eskrim ini ga manis seperti yang tersedia dipasaran. Tapi jangan salah bila datang kesini anda akan mendapati ruangan yang tetap penuh pembeli, memang biarkan rasa yang bicara yang membuat pembeli tetap hadir. Tempatnya juga enak buat nongkrong dan berbincang. tapi bukan itu yang akan saya bahas, tapi para penjual makanan di depan Ragusa. ada Sate, asinan dan juhi(aku ga ngerti ini jenisnya seperti apa?)






Bagi saya sate tak ada duanya, sampai saya hamil tetap makan sate dan terkena salmonella. saya coba sate di depan ragusa, rasanya? biasa saja kalau kata ayah ini sate tanpa kehidupan alias tak berbumbu. kalau bumbunya enak tapi saat dimakan sate saja tanpa bumbu serasa hidup tanpa garam. TAWAR...

sate sate 

asinan



SOTO MADURA ASLI "Prihandomo Lazarus"

Sebenarnya sudah lama banget tidak meriview tempat makan, pertama lagi malas banget yang kedua belum nemu kata yang pas buat mengungkapkan. Maaf saya mulai alay.

ini kali pertama 02 desember 2013, bagi saya dan ayah diguyur hujan di jakarta sampai tembus mantel(ga da guna pakai mantel hujan baju tetap kuyup). Saya meminta ayah untuk mengisi rakyat dilambung saya karena sudah pasti bila hujan turun jakarta makin macet dan hasilnya kami bisa tengah malam sampai di Bekasi. Kami memutuskan untuk mencoba Soto Madura Asli di jl. Juanda jakarta. tempatnya asik banyak terpajang foto artis ibukota, musik gamelan diputar untuk meramaikan suasana. 

Menu yang cocok saat itu adalah soto, tapi secara keselurahan menunya ada sate dan kawan-kawan yang berasal dari daging. Kami memesan dua mangkok soto dan satu porsi sate kambing. Untuk minumnya kami memesan Es asem Jawa dan jahe madu. Meski udara sedang dingin saya penasaran dengan es asem jawa(biar saya nambah langsing alah ga juga vivi).

Kuah soto yang penuh dengan bumbu dan kaldu dan terdiri dari beberapa potong daging dalam bentuk kotak-kotak tanpa sayur apapun dan ditaburi daun selederi plus sudah tak asing lagi bawang goreng datang mengepul di meja saya, agaknya menggugah naluri saya untuk langsung menyantap dengan tambahan perasan jeruk nipis dan sambal. eeeeemmmm kuahnya saya suka berbumbu, dagingnya lembut dan empuk. Di meja hadir beberapa asesoris pelengkap soto seperti sate telur, usus dan tidak ketinggalan hadir pula perkedel. untuk nasi dibungkus dengan daun pisang kecil-kecil sudah tersedia di meja, kalau saya lagi lapar sangat bisa habis tiga bungkus. he he he jangan ajak saya makan!


tampilan soto yang menggugah

dinding dihiasi foto para artis, saya ga mau di poto :)

sabar mas bro, saya ga minta


Datanglah sate kami, maaf saya lupa saat sate datang tak di foto terlebih dahulu langsung saja disantap, betapa kami kelaparan dan kalap saat itu. bumbunya lembut banget, teksturnya seperti bubur tapi legit, gurih dan manisnya pas. Potongan dagingnya kecil-kecil tapi juice. kalau misal diminta kasih nilai, ini 9 dari 10. he he he he nanti insyaallah review sate pejompongan yang potongannya segede ruas jari saya. 



ini sate yang kami pesan, kalap sebelum di poto

 Kalau minuman dari dua yang kami pesan tanpa cacat dilidah kami, enake rek......................
es kunyit asem, ga berwarna kuning tapi seger

pilihan ayah, jahe madu
untuk menu diatas kami harus membayar sebesar Rp. 168.000,- ini masih lumayan normal, karena kami pernah jajan 5 kali dari ini dan penuh penyesalan karena menunya ga cocok dilidah kami. kembali kesana lagi vivi? iya..... 

Thursday 2 January 2014

Cara saya berangkat ke kantor di musim hujan ini.

Alhamdulillah sudah memasuki tahun 2014, semoga semakin menyemangati saya untuk lebih baik lagi, amin. Mari buat perubahan dari diri sendiri, ini ajakan buat saya pribadi saja. Semakin menebar senyum(saya usahakan tidak kebanyakan), semakin banyak berbagi, menjadi ibu yang lebih baik, membuat ayah makin terbahak-bahak meski kadang saya harus bermuka konyol, tambah kasih sayang saudara saudari, bisa buat rak buku baru, nambah beli buku dan semoga........, amin. 

Sudah memasuki minggu ketiga saya mengajak ayah untuk berangkat kerja menggunakan commuterline. Meski awalnya ayah kurang tertarik tapi dengan sedikit paksaan dan rayuan gombal saya beliau berkenan mengikuti. Segala kebutuhan ayah sudah saya siapkan termasuk COMMET(Commuter Electronic Ticketing) multitrip yang memudahkan kami memasuki gate tanpa harus antri setiap hari, ini adalah kartu prabayar isi ulang yang bisa digunakan disemua rute commuter line jabodetabek. Tak ahanya kartu untuk naik kereta saja yang sudah saya siapkan tetapi kartu prabayar BRIZZI untuk Bus Transjakarta, hal ini berkaitan dengan kantor ayah di APL tower. 

Bagaimana dengan saya? Dulu saat kereta masih berhenti di Stasiun Gambir saya selalu jalan  kaki PP gambir-merdeka barat, selain sebagai wadah untuk berolah raga, dengan jalan kaki saya juga bisa menghemat. Setelah pindah ke Juanda saya tetap jalan kaki, rutenya jauh lebih panjang dibanding merdeka barat-gambir, tapi karena niat saya untuk olah raga ya jadi serasa dekat. Kadang saya juga naik ojek bila ada yang mendesak dikantor. 

Bagi para ROKER(Rombongan Kereta) stasiun Gambir ditutup untuk pemberhentian CL sejak sebelum lebaran tahun 2013 itu adalah bencana , otomatis saya berubah pikiran, mending bareng ayah naik motor daripada turun juanda, tapi pikiran ini membuat saya lengah bahwa trigliserid saya tinggi(250) yang mengharuskan saya untuk olah raga rutin, sadar sadar sadar oke saya memulai untuk membenahi diri salah satunya dengan jalan kaki, alhamdulillah trigliserid saya sekarang 105 jauh lebih baik dibanding orang yang menjalankan puasa(kata dokter orang puasa trigliseridnya 120).


Kembali lagi ke cerita ayah, beliau berterima kasih sudah dipaksa naik kereta. Berdasarkan pengakuan beliau, stress dijalan akibat kemacetan berkurang, badan terasa lebih enak, suasana kereta asik dibanding bawa motor atau mobil(meski kadang seperti pepesan karena penuh), bisa jagain saya karena saya hanya semapai satu meter tak sampai, mendekatkan kami berdua artinya kami mendapat bonus waktu untuk bersama-sama, dan yang paling mengesankan adalah jajanan di sepanjang juanda menggoda(beruntungnya beliau kolestrol, trigliserid normal semua).


Sebenarnya bagi kami dan mungkin ribuan atau jutaan orang yang tinggal di pinggir kota jakarta(depok, tangerang, bekasi, bogor) berangkat menyapa jakarta tiap hari memang lebih nyaman dengan angkutan massa, saat ini yang bisa mengakomodir secara baik adalah Commuter line, meski harus ada perbaikan diberbagai macam hal, Ya yang sempurna hanya milik Allah semata. Selain mengurani kemacetan jalan raya, dengan angkutan massa saya rasa kita tak tua dijalan.