Monday 11 March 2013

Saya

Saat banjir jakara di samping Dubes AS

Di depan Balai Kota

Lihat kembali daunnya,, cantik ya

diGraha Cempaka Mas(ngapain??)

Pintu Monas(patung kuda) Demo FPI

Demo FPI again(jalan sampai tugu tani)

Graha Cempaka Mas(ngapain??)

pintu depan bus transjakarta

toilet kantor(bagus sendal saya)

Depan kantor(nunggu tebengan kakak ipar)

Graha Cempaka Mas(stone, jeans and ikat, its beautiful)

Tuesday 5 March 2013

Rumah Terindah _buat vivi

terima kasih untuk rumah terindah yang akan kami tempati.
terima kasih untuk memberi maaf sebelum aku meminta.
terima kasih untuk bersabar karena aku tahu kalau hal-hal terbaik dalam hidup tidak memerlukan uang. 

seperti bunyi suaramu yang selalu setia menuntunku pulang ke hatimu.
rumahku  yang terindah.


(taken from “9 naga”).

Satu malam pernah dia meminta saya untuk duduk di ruang tengah, 
sambil mengenggam tangan saya"maaf sampai hari ini aku merasa belum menjadi yang terbaik"

Mata saya langsung menangis" kamu terbaik buat saya Ndy, dan saya bersyukur untuk itu"
dan dia memeluk erat, tangis saya kering di dadanya. 

ya, dia adalah rumah terindah untuk saya.  








                                                                  

Pelukan

Pelukan, meskipun hanya dilakukan sebentar, ternyata mendatangkan banyak manfaat termasuk buat suami dan istri. Saya mengalaminya sendiri, saat ini ayah sedang butuh banyak perhatian karena suatu hal di office yang membuat tekanan kerja makin nambah(semoga di mudahkan dan lulus, amin amin amin ). Belum bisa cerita tentang apa yang dialami ayah, tapi semoga mendapatkan kelancaran, kemudahan dalam menjalani bulan ini, amin(judulnya berdoa terus, Ya Rabb beri yang terbaik bagi kami). 




Apa yang saya perbuat???? saya menjadi asisten penerima telpon saat hari sabtu dan minggu dan mencatatnya, menemaninya melewati malam mengerjakan laporan(meski saya ngantuk dan kadang tidur dikursi), menjadi tukang masak di malam gelap (kata ayah, kalau selesai kerja bawaane lapar, alasan....) Tukang hitung (ga kuat sama sebutannya,, doller) dan pasti berusaha membuat rumah nyaman, nyaman dan nyaman. Saya hanya berusaha apa yang bisa saya kerjakan. Minimal membuat Ayah nyaman berada di rumah dan di sisi saya saja. (memang tugas istri kan???)


Beberapa kali saya amati, tiap menerima tekanan luar biasa di office pasti satu yang selalu diminta, "peluk saya" (sudah halal ya,,,,, kalau yang belum ya ga usah bayangin). Saya serasa menerima tumpahan tekanan yang dialami dan melihat mata tenangnya setelah pelukan terlepas(ciiieeeeeee,,,,,,,,,, romantisnya) Bersyukurnya saya masih bisa menjadikannya tenang berada di sisi saya. Berusaha untuk menjadi ISTRI  (suami: istri dan anakmu adalah ladang pahala bagimu). 

Balik lagi ke Pelukan, betapa  banyak manfaat pelukan(sekali lagi yang sudah halal ya..................)

1. Menenangkan
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pulang dari gua Hira seusai menerima wahyu pertama, beliau menggigil seperti demam. “Zammilunii... zammiluni...” kata beliau meminta Khadijah menyelimutinya. Pada saat itu Rasulullah mengkhawatirkan dirinya, namun dengan dukungan sang istri, kekhawatiran itupun sirna.

“Saat tubuh merasakan sentuhan, nueotransmitter di otak akan mengirimkan hormon Endormorfin ke dalam aliran darah dengan jumlah cukup besar. Hormon tersebut mampu menurunkan ketegangan saraf dan tekanan darah” tulis Cahyadi Takariawan dalam Wonderful Family.

2. Memberikan dukungan
Sebuah penelitian yang dilakukan University of California membuktikan, suami istri yang saling berpegangan tangan dan bersentuhan dapat mengurangi rasa sakit. Penelitian lain menunjukkan, berpelukan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memberikan semangat.

“Perempuan bagi banyak pahlawan,” kata Anis Matta dalam Mencari Pahlawan Indonesia, “adalah penyangga spiritual, sandaran emosional; dari sana mereka mendapatkan ketenangan dan gairah, kenyamanan dan keberanian, keamanan dan kekuatan. Laki-laki menumpahkan energinya di luar rumah dan mengumpulkannya kembali di dalam rumah.”

3. Mendekatkan hubungan
Terkadang dalam rumah tangga pastilah ada selisih paham anatara suami dan istri. Beggitu pula saya, saya pun mengalami naik turunnya hubungan kami, saat kami sedang dalam kondisi yang tidak baik, biasanya kami menutup dengan pelukan dan saling memaafkan. Saya merasa hubungan kami menjadi semakin baik.  Pelukan seperti ini tentu saja tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi konflik. Pelukan yang rutin dilakukan oleh suami istri akan semakin mendekatkan hubungan keduanya. Wallaahu a’lam bish shawab.